Sabtu, 13 April 2013

Laporan Praktikum Sistem Pendinginan


LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM PENDINGINAN (COOLING SYSTEM) (ACARA V)


diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh
Matakuliah Alat dan Mesin Pertanian




Oleh 

Siti Nurjanah P S
NIM 121710201045
KELOMPOK 06 (Merah Muda)
TEP-A





JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013




BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN


2.1 Hasil
 Dari hasil pengamatan dapat diperoleh data-data sebagai berikut dengan suhu awal air yaitu 400C.
Ulangan
Suhu air ketika katup Thermostat (0C)
Terbuka
Tertutup
Suhu
Waktu
suhu
waktu
1
800C
43 menit
600C
11 sekon
2
950C
1,29 menit
500C
40 sekon

2.2 Pembahasan
Berikut ini adalah pembahasan dari hasil praktikum yang sudah dilaksanakan yaitu sebagai berikut.
1. Prinsip sistem pendinginan dan fungsi dari pendinginan.
Adanya proses pembakaran didalam silinder yang menghasilkan suatu energi panas. Dari panas yang dihasilkan 25% diubah menjadi eneri mekanik (gerak), 45% hilang dibawa gas buang dan hilang akibat gesekan-gesekan dan 30% diserap oleh bagian-bagian motor itu sendiri. Panas yang diserap harus dikeluarkan atau dibuang agar tidak terjadi panas yang berlebihan pada mesin (over heating) yang akan menyebabkan mesin cepat rusak. Agar suhu dalam mesin tetap stabil dan tidak terjadi panas berlebihan (over heating) maka diperlukan suatu sistem pendinginan.
Beberapa fungsi dari sistem pendinginan adalah sebagai berikut:
a. mengurangi panas pada mesin motor.
b. mempertahankan temperatur motor pada temperatur yang efisien.
c. mempercepat motor mencapai kerja.
2. Macam-macam metode sistem pendinginan.
Metode dari sistem pendinginan dibedakan menjadi tiga macam sistem pendinginan yang antara lain adalah sebagai berikut.
a. Sistem pendinginan udara.
Sistem pendinginan udara ini biasanya memanfaat udara luar. Pada saat mesin mulai bekerja, panas mulai dihasilkan. Panas akan diserap oleh sirip-sirip mesin pendingin. Udara luar yang suhunya lebih rendah akan bergerak melewati mesin dan membawa panas di sirip-sirip mesin ke luar.

Biasanya pendinginan udara ini digunakan pada motor yang memiliki volume silinder kecil contohnya sepeda motor, motor pada kapal terbang, mesin pemotong rumput, traktor kebun dan motor kecil lainnya.
Pada sistem pendinginan udara ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari sistem pendinginan udara yaitu bobot mesin lebih ringan, untuk pemanasan hingga temperatur kerja sangat cepat, mesin terhindar dari kebocoran air, dan tidak ada masalah meskipun pada musim dingin. Sedangkan kekurangan dari sistem pendinginan udara ini yaitu pendinginan tidak merata,  pada saat mesin dalam keadaan menyala dan mobil berhenti bergerak (misalnya macet) akan menyebabkan pelepasan kalor berjalan dengan lambat. Sehingga temperatur mesin akan naik karena minimnya udara yang masuk ke dalam lorong mobil suara mesin yang cenderung lebih kasar dibandingkan dengan mobil yang menggunakan sistem pendingin air (anonim, 2012).
b. Sistem pendinginan cairan.
Sistem pendinginan cairan ini menggunakan air sulingan atau air coolant. Biasanya digunakan pada jenis motor yang bersilinder banyak dengan kecepatan tinggi.

c.
Sistem pendinginan udara-cairan.

Sistem pendinginan udara-cairan umunya digunakan pada jenis traktor, mobil dan truk. Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas ayau pada silider.
Ketika air pendingin telah panas atau mencapai suhu lebih dari 800C maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka air akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air berguna untuk mempercepat proses pendinginan.
     Kelebihan dari sistem pendinginan ini yaitu kemungkinan terjadinya panas yang berlebih (over heating) kecil, proses pendinginan merata, mantel air dapat meredam bunyi dan proses pencapaian suhu yang ideal lebih cepat. Kekurangan dari sistem pendinginan ini yaitu desainnya lebih rumit, perawatannya lebih sulit, bobot mesin lebih berat, dan dapat terjadi kebocoran air pada radiator. 
3. Perubahan fisika dalam sistem pendinginan.
Perubahan fisika dalam sistem pendinginan ini yaitu menerapkan hukum thermodinamika kedua yang menyatakan bahwa proses perpindahan akan berlangsung spontan ke arah yang semakin acak atau ke arah yang menyebabkan naiknya tingkat entropi sistem dan lingkungannya. Penyerapan panas oleh msein pendingin dikarenakan bahwa panas pada mesin dipindahkan pada udara atau air yang memilki suhu lebih rendah sehingga suhu mesin dapat stabil dan tidak terjadi panas berlebih (Over heating).
4. Prosedur kerja pada praktikum.
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu: pertama kita menyiapkan alat dan bahan praktikum. Setelah semuanya siap langkah  pertama yaitu masukkan air kedalam heater secukupnya. Kemudian ukurlah suhu awal air sebelum heater dihidupkan dengan menggunakan thermometer dan catat. Setelah mengukur suhu, hidupkan heater dam masukkan thermostat kedalam heater kemudian hidupkan stopwatch dan tunggu sampai thermostat terbuka.
Ketika thermostat terbuka lihat berapa waktu yang dibutuhkan thermostat terbuka kemudian catat waktu dan ukur suhu thermostat saat terbuka. Ketika thermostat terbuka angkat kemudian ukur waktu dan suhu thermoatat samapai thermostat tertutup kembali. Ulangi langkah tersebut sebanyak dua kali.
5. Proses terbuka dan tertutupnya thermostat.
Proses terbuka dan tertutupnya thermostat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.  Proses terbukanya thermostat
Pada proses ini yang terjadi yaitu thermostat terbuka karena adanya kenaikan suhu atau lebih dari 800C. terbukanya thermostat ini mengakibatkan air mengalir menuju radiator. Biasanya thermostat harus membuka pada suhu 800C-950C jika lebih dari itu thermostat tidak membuka maka, thermostat rusak (autowild, 2012).

b.  Proses tertutupnya thermostat
Setelah air mengalir keradiator, pada saat itu air didinginkan dengan kipas sehingga suhu air menurun dan mengalir menuju kesilinder kembali dengan bantuan pompa air sehingga dapat mempercepat mengalirnya air. Karena adanya pergantian air dengan suhu rendah maka thermostat akan kembali menutup karena air dalam silinder menrun atau kurang dari 800C.


BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan praktikum pada acara v ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.  Prinsip dan fungsi sistem pendinginan ini yaitu mengurangi panas pada mesin yang terjadi akibat proses pembakaran campuran bahan bakar agar mesin tidak mengalami panas yang berlebih (over heating).
2.  Pada sistem pendinginan terdapat tiga metode sistem pendinginan yaitu sistem pendinginan udara, sistem pendinginan cairan dan sistem pendinginan udara-cairan.
3.  Perubahan fisika dalam sistem pendinginan yaitu menerapkan hukum thermodinamika kedua yang isinya menyatakan bahwa proses perpindahan akan berlangsung spontan ke arah yang semakin acak atau ke arah yang menyebabkan naiknya tingkat entropi sistem dan lingkungannya.
4.  Prosedur kerja pada praktikum ini sangat mudah dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah didapatkan.
5.  Thermostat akan membuka apabila suhu didalam silider lebih dari 800C dan akan menutup kembali ketika suhunya kurang dari 800C.

3.2 Saran
Saran untuk pembaca atau praktikan agar selalu mengontrol sistem pendinginan, agar tidak terjadi over heating pada mesin.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Kelebihan dan Kelemahan Air Coolant. http://indobeta.com/kelebihan-dan-kelemahan-air-cooling/11482/. [30 Maret 2013]

Autowild. 2012. Fungsi thermostat. http://autowild.blogspot.com/. [29 Maret 2013 ].



1 komentar: